Skip to main content

Kumpulan Humor Makassar Hahahahaha Selamat tertawa

Bugis Makassar - Bahasa menjadi bagian dari keberagaman di Indonesia. Setiap daerah pun pasti punya lelucon atau celotehan yang hanya dipahami oleh warganya. Orang Makassar dikenal sebagai yang ramah-ramah. Nah, kamu yang orang Makassar juga punya lelucon yang hanya mereka pahami. Blog Bugis Makassar punya lho lelucon yang hanya orang Makassar pahami!

Humor Makassar

1. Menghalangi wanita bunuh diri.


Suatu hari, preman berhenti di tengah jembatan dan melihat seorang wanita mau bunuh diri. Dia berusaha menghentikan aksi tersebut.

Preman: "Mo ko bikin apa, Cewek?"
Wanita: "Mo ka bunuh diri, Daeng!"
Preman: "Kalo begitu kasih ka pale ciuman trakhirmu nah, mau ji to dek cium ka?"

Lalu wanita itu pun mencium preman tersebut. Preman pun senang dan bertanya lagi.

Preman: "Ciumanmu hot sekali, Dek! Kenapa ko mau bunuh diri? Cantikmu lagi dan bodymu bagusna lagi, kan sayang to dek!"
Wanita: "Sedihka, Daeng..! Ka Orang tuaku nda mengerti perasaanku Daeng, na larangka pake baju perempuan kodong padahal ku sukaki kayak perempuan Daeng..."

Preman: "Cuih..Cuiiiih...setangg!!! Ternyata ko banci pale.!! Songkolo!! Pigi moko bunuh diri saja kalo tidak saya yang bunuhko itu setanggg..!!"

Aksi preman itu memanfaatkan kegalauan sang wanita justru berujung menyadari kalau dia bukanlah seorang perempuan.

2. Kemarin sy pergi pesta Gigi Palsu.


Pas acara makan prasmanan, ada kejadian. Antrian tdk maju2, macet total, pdhal tdk terlalu rameji tamunya. Setelah diamati... paling depan ada kakek2 sedang mengaduk2 panci sop kambing terus-terus. Orang di belakangnya sudah mulai tdk sabar, lantas nacolek bahunya itu kakek.

"Tata'... cepa'ki' kodong! Lia'ki' di belakangta panjangnamo org antri tungguiki'...! Apanakah kita cari'?"

Adatommi org2 sotta di belakang menjawab karena kesal, "Batu-bere'na kambinga kapang,".... disambut yg lain "Ooo tata', bembe baine itu, tdk ada begituanna .."

Tiba2 si kakek bilang.. "Anu nak, gigi palsuku jatuh, tallangngi kodong..."

Braaakkkkk

Antrian langsung ..bubbaaarr

Sementara itu, ada seorang tamu yg tadinya sempat menerobos antrian, kini asyik menikmati lezatnya sop kambing. Malas berdiri utk nambah (atau malu kaleee), sepotong tulang diisap-isapnya berharap ada sisa2 daging di situ. Nah... begitu mendengar ribut2 antrian bubar gara2 aksi sang gigi nyemplung bebas, tiba2 dia sadar lalu muntah2... oaaakkh.. oaaakh... oaaaakkhh

Rupanya tulang yg diisap-isapnya itu adalah gigi palsu si kakek. Dia kira mulu'na kambing.

Pesan moral dari kisah ini:
Jangan biasakan menerobos antrean

3. Menukar sendal dengan kuda.


Udin asal Jeneponto shalat Jumat disebuah Masjid di Bone-Bone. Setelah selesai shalat, ia keluar dari Masjid dalam keadaan tergesa-gesa. Perutnya mules bukan buatan. Namun, ia kaget, sandal barunya hilang. Ia mencari, dibantu Amir yang kebetulan penjaga Masjid.

Amir : “Pak, kalau di sini itu hilang sandal, jarang didapat.”

Udin : “Wah, bagus itu … kalo begitu saya pulang dulu!”

Amir bingung karena respon Udin. Dia tak habis pikir tentang orang Jeneponto yang satu ini, sandalnya hilang tapi malah senang.

Beberapa hari kemudian Udin datang kembali ke Masjid, sengaja bertemu Amir untuk menanyakan sandal yang hilang Jumat kemarin.

Udin : “Bang Amir, mana kuda saya?”

Amir : “Lho, kok tanya saya? Kuda apaan? Bukannya yang hilang kemarin cuma sandal?”

Udin : “Iya. Tapi katanya kalo sandal yang hilang, jarang didapat …”

Amir : “Apa maksudta’?”

Udin : “Maksudku saya mau ka’ ambil itu jarang”

Amir : “Kok jarang mo di ambil? Apa itu jarang ka? Kukira jarang itu artinya tidak sering … “

Udin : “Awwee lapuang … JARANG itu artinya KUDA!”

Nah, Jarang berarti Kuda. Jadi Udin berpikir bahwa bila sandal hilang di Masjid, maka akan diganti dengan kuda!

Baca Juga: Kamu yang Ngaku Orang Makassar Kudu Tahu dan Bangga dengan 13 Hal Unik Ini!

4. Nyamuk pengganggu.


Ari ditugaskan sang ibu untuk beli kelambu karena di kamarnya banyak nyamuk. Sebelum berangkat, Ari sudah mengingat apa yang harus dibeli. Namun, sampai di toko, dia lupa nama benda yang harus dibeli.

Penjaga toko: "Mau beli apa ki'?"
Ari : "Anu pak, saya mau bli itu, kain yang digantung di sana, gantung di sini trus saya di dalam dan nyamuk di luar ma' ngung-ngungg."

Penjaga toko berpikir keras.

Ari: "Iya pak yang saya di dalam, nyamuk di luar ma' ngung-ngungg itu, masa bapak tidak tahu."

Penjaga toko pun sadar dan berkata, "Oh Kelambu!"

5. Sudah makan?


Neni pulang ke rumah bersama salah satu temannya, Aso. Saat pulang, ternyata sang ibu sudah masak makan siang. Saa itu, sang ibu mengajak Neni untuk makan bersama.

Mama: "Neni, Siniko makan skalian sama mama!"
Neni: "Iye' ma."
Mama: "Eh adai Aso, sudahmaki makan, Nak?"
Aso: "Blumpi tante." (sambil tersenyum malu)
Mama: "Ooo, pulangmaki dlu makan pale, Nak. Nanti sakitki!"
Aso: Yah...

Bukannya mengajak Aso untuk makan bersama, sang ibu malah suruh Aso pulang untuk makan di rumahnya.

6. Tolong bangunkan di Barru.


Seorang anak-anak harus pulang kampung sendiri. Sang ibu pun berpesan pada sopir bus untuk menjaga sang anak.
Ibu kepada sopir: "Pak sopir, kasi duduk didepanki anakku nah, supaya kalo tidurki, kasi bangunki kalo sudah di Barru..."
Pak sopir : "Iye bu, tenang maki..."

Ibu : "Nak, jangko tidur nah..."
Anak : "Iye mama..."

Sebelum berangkat, sekali lagi ibunya mewanti-wanti sopir dan anaknya:

Ibu : "Pak sopir, inga' ki nah, kasi bangun kalo di barru, biasa itu dia tidur belah..."
Sopir : "Iyyeee buu...tenang maki..."

Setelah dalam perjalanan, si anak tidak berhenti bertanya, setiap 15 menit bertanya..

Anak : "Pak sopir, di Barru mi?"
Sopir : "Belumpi..."

15 menit kemudian,
Anak : "Pak sopir, Barru mi?"
Sopir : "Belum pi... Edede, tidur mako dulu nak, nanti kalo barru ku kasi bangung jako itu.."

Akhirnya si anak tidur. Namun, tanpa disadari, sopir kebablasan sampai 5 Km sebelum Toraja, sopir pun panik, karena baru ingat, si anak masih terikut sampai Toraja. Setelah berembuk sama penumpang, akhirnya mereka memutuskan untuk balik ke Barru untuk menurunkan si anak yang ketiduran...

Setelah perjalanan panjang, akhirnya sampe juga di Barru ...

Sopir : 'Ooe, nak, bangun mako, di Barru mi ini..."
Anak : (gosok-gosok mata baru bangun) "Hmmm iye, di Barru mi kah pak?"
Sopir : "Iyo, ada ji yg jemputko?"
Anak : "Ooh ndaji Om, na bilang mama ku, kalo di Barru mi, na suruhka makanki nasi dosku, mauka ke Toraja bela..."
Supir : "Anasuntili ini anak!!"

Ternyata maksud sang ibu untuk membangunkan adalah mengingatkan sang anak untuk makan. Tujuan asli memang Toraja!

Selamat tertawa ya!
Newest Post
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar