Skip to main content

Mengenal Perbedaan Antara Suku Mandar dan Suku Bugis

Bugismakassar - Perbedaan suku mandar dan suku bugis sebenarnya cukup mencolok. Namun, kebanyakan orang banyak yang belum paham mengenai perbedaannya. Untuk mengetahuinya, lebih baik jika kita mulai mengenal masing-masing suku terlebih dahulu, dimulai dari suku Mandar. Suku Mandar berasal dari masyarakat yang mendiami daerah Sulawesi Barat dan Selatan. Kebanyakan masyarakat suku ini tinggal di daerah Poliwali Mandar dan Majene. Masyarakat mandar memiliki keahlian di bidang maritime, seperti menangkap ikan di lautan luas. Mereka memiliki perahu-perahu layar yang mereka gunakan untuk melaut.


Perbedaan Suku Mandar dan Suku Bugis


Wajar jika kebanyakan mereka berprofesi sebagai pelaut dan nelayan. Lapisan sosial masyarakat Mandar dibedakan menjadi tiga golongan. Yakni, Todiang Laiyana yang menempati urutan teratas dan didominasi oleh para bangsawan, Tau Maradika yang merupakan bagian dari kebanyakan masyarakat, dan yang urutan terakhirnya adalah Batua atau bisa disebut dengan golongan sahaya atau budak.

Gelar bangsawan dari masyarakat Mandar dari keturunan raja adalah Daeng, sedang dari keturunan adat atau bangsawan dari golongan adat adalah Puang. Bahasa dari suku mandar adalah bahasa Mandar dan juga beberapa menggunakan bahasa Bugis dan bahasa Indonesia. Dialek bahasa Mandar terbagi menjadi lima, yakni Majene, Balanipa, Koneq-Koneqe, Awok Sumakengu, dan Pamboang.

Sedangkan, suku Bugis banyak ditemui di Sulawesi Selatan dengan populasi yang sangat besar di sana. Dikenal dengan masyarakat suku perantau yang suka mengembara di segala penjuru Indonesia. Wajar saja jika kemudian suku Bugis ini tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Seperti, di Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Papua, Sulawesi Tengah dan Tenggara, Riau, bahkan ada juga yang merantau hingga keluar negeri.

Kebanyakan sejarah mengatakan bahwa suku bugis adalah suku yang bermula di China Selatan yang membawa suku ini hingga ke Indonesia. Orang Bugis menyebut diri mereka bagian dari pengikut La Sattumpugi atau biasa disebut juga To Ugi. Memang, sejarah banyak menjelaskan bahwa suku Makassar, suku Mandar dan suku Bugis masih saudara serumpun. Karenanya budaya, adat dan istiadat serta bahasa dari suku-suku tersebut memiliki beberapa kemiripan.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar