CIRI KHAS BULUKUMBA VISITE AMMATOA SUKU KAJANG Bugis Makassar kali ini kita akan ke tempat wisata di bulukumba
Ammatoa Perjalanan menikmati
keindahan kabupaten Bulukumba, tidak hanya pantainya yang jernih, pasir putih yang lembut, tapi ada lagi keunikan budaya yang dimilikinya, Budaya yang saya maksud tersebut adalah
Suku Amma Toa. Suku ini biasa disebut dengan
suku Kajang, banyak sekali kemiripan budaya dengan suku Baduy, Banten.
 |
Bentuk Rumah Suku Kajang |
CIRI KHAS BULUKUMBA VISITE AMMATOA SUKU KAJANG
Beberapa hal yang menjadi
ciri khas kajang daerah ini adalah kebiasaan, cara berpakaian, dan tempat tinggal mereka. Yang akan saya bahas lebih lanjut adalah temapt tinggal mereka yang sederhana dan lumayan berbeda dengan tempat tinggal masyarakat bulukumba pada umumnya. pada gambar disamping merupakan tampak
rumah penduduk ammatoa, sangat sederhana dan seragam karena mereka menjunjung tinggi nilai kesederhanaan. Jadi tidak ada di antaranya yang memiliki bentuk dan susunan rumah yang berbeda.
 |
Dinding Rumah Suku Kajang |
Setiap rumah hanya memiliki satu kamar tidur, dan ceritanya hanya penganten barulah yang tidur di kamar tersebut, masing-masing rumah biasanya tidak lebih dari 2 kepala keluarga. Jadi, jika sang adik dari penganten baru menikah, si kakak harus segera meninggalkan rumah, karena selain tidak kebagian kamar mereka juga dituntut untuk mandiri. Sang orangtua mengalah tidur di luar. Di rumah ini tidak ada perabotan rumah tangga, seperti kursi, tempat tidur, dsb, yang ada hanya lemari, isi rumah juga kosong, karena biasanya mereka tidur dan berkumpul di sana. Sekalipun listrik sudah masuk di wilayah perbatasan
kampung ammatoa, tapi mereka tidak menggunakan listrik. Pintu kamar hanya dari kain, meski demikian sederhana, mereka juga menggemari keindahan, terbukti dari terpasangnya berbagai poster artis di temboknya. Sekalipun mereka tidak mengenal siapa mereka karena tidak ada TV maupun radio di sekitarnya
 |
Jendela Rumah Ammatoa |
Bentuk jendela di setiap rumah penduduk
ammatoa sama, terbuat dari kayu dan bernako. Unik dan benar-benar sederhana, biar dibilang masih primitif, tapi mereka bersolek juga lho. lihat ada beberapa alat kosmetik dan kecantikan di atas jendela mereka.
 |
Pintu Masuk Rumah Ammatoa |
Pintu masuk sejajar lurus menghadap tangga dan pintu rumah. mereka tidak punya teras rumah untuk duduk, melainkan untuk dapur dan merajut/ menganyam kain hitam mereka.
Philosopi kenapa dapur ammatoa ada di muka rumah adalah karena mereka harus berbagi dengan sesamanya, keramahan mereka dinilai dari kesenangannya dalam berbagi apa yang mereka miliki di dapur dan disantap bersama-sama
 |
Budaya Tenun Kain Hitam di Kajang |
Teras di sayap kiri digunakan untuk
menenun kain hitam, kain kehormatan mereka sendiri. Di sinilah kemiripannya dengan suku Baduy, Banten. Mereka juga tidak menggunakan sendal / sepatu kemana pun mereka pergi, tetapi mereka masih diperbolehkan untuk menggunkan kendaraan transportasi yang mereka bisa, tapi kebanyakan dari mereka memilih untuk berjalan kaki.
Mereka distrukturkan termasuk dalam dusun, sehingga kepala desa tetap dari
masyarakat luar Ammatoa, dengan itu segala keputusan diambil secara musyawarah, antara kepala suku Ammatoa dengan kepala dusun serta kepala desa.
Satu hal
yang terkenal dari Ammatoa adalah kepercayaan mistisnya yang sangat kental, sehingga harus hati-hati jika ingin masuk ke wilayah mereka.
Yang pasti, harus izin ke kepala Desa sekalian minjem
baju hitam yang disewakan di kepala desa.
Unik, seru, dan mengesankan, Sistem sosial politik serta budaya nya masih banyak lagi yang bisa dieksplore, Ayo, kita lestarikan
budaya Indonesia dengan VISIT INDONESIA. Tidak usah ke luar negeri dulu sebelum kamu tahu dan rasakan
keindahan budaya ammatoa kajang dan alam Indonesia. Kalau bukan dari kita, siapa lagi ?
Artikel Suku Kajang di Kutip dari Arief Ahsan :
http://hiburdunia.blogspot.com/2011/05/kajang-baduy.html
Rating Artikel : 5 Jumlah Voting : 99 Orang
Posting Komentar untuk "CIRI KHAS BULUKUMBA VISITE AMMATOA SUKU KAJANG"
Posting Komentar