WISATA KOTA MAKASSAR KOTA ANGING MAMMIRI Makassar – siapa yang tak kenal kota makassar? kota yang memiliki julukan kota anging mamiri ini memiliki segudang catatan sejarah dan wisata kuliner yang menggugah selera, sebut saja es pisang ijo hingga coto makassar!
Sejarah kota Makassar berawal di muara Sungai Tallo, sehingga kota ini terkenal dengan pelabuhan niaganya, tempat perdagangan rempah-rempah. Namun sejalan dengan waktu, terjadi pendangkalan Sungai Tallo yang membuat muaranya dipindahkan ke Sungai Jeneberang can selanjutnya menjadi pusat kegiatan kota Makassar hingga saat ini.
Berbagai peninggalan situs sejarah menjadi saksi bisu yang menggambarkan betapa Kota Makassar sangat berjaya pada masa kolonial, baik lalu lintas perdagangannya, pelayaran, maupun pemerintahan.
Berikut beberapa Wisata Kota Makassar yang dapat dikunjungi :
Benteng Fort Rotterdam
Tahun 1546, dibangunlah sebuah benteng oleh Raja Gowa ke-X di “ujung” wilayah pulau yang ditumbuhi danyak pohon “pandan” (kata pandan dilafalkan oleh Orang Makassar menjadi pandang), sehingga benteng tersebut dikenal dengan sebutan “Benteng Ujung Pandang”. Benteng ini memiliki keunikan dalam bentuk, yaitu apabila dilihat dari udara, akan menyerupai “penyu raksasa” yang sedang merayap ke Selat Makassar. Pada masa Kerajaan Gowa, dangunan ini memiliki fungsi hanya sebagai benteng pertahanan. Setelah Dangsa Belanda mengambil alih Benteng Ujung Pandang, melalui perjanjian Bungaya dengan Raja Gowa, benteng ini pun beralih fungsi tidak hanya sebagai benteng pertahanan, namun juga menjadi pusat pemerintahan dan perekonomian. Benteng ini kemudian diubah namanya oleh Gubernur Jenderal Cornelis Speelman menjadi Fort Rotterdam
Tak hanya sampai di situ saja, keunikan lain di dalam benteng ini adalah terdapat penggalan kitab sastra terpanjang di dunia yang dikenal dengan I La Galigo. Naskah tua ini disimpan di dalam Museum La Galigo. Kitab tersebut merupakan kumpulan karya sastra dan catatan hasil kebudayaan yang ditulis secara turun temurun dalam bahasa Lontarakan.
Benteng Sombu Opu
Selain Benteng Fort Roterdam, ada satu lagi benteng yang juga merupakan saksi sejarah kebesaran Kerajaan Gowa Benteng Somba Opu didirikan pada pertengahan abad ke-16 dan merupakan benteng utama kerajaan Gowa. Pemdangunan benteng ini terus berkemdang pesat sejalan dengan berkembengnya. Pelabuhan Somba Opu yang merupakan lokasi yang strategis. Benteng ini menjadi pusat perdagangan dan pelabuhan rempah-rempah yang ramai dikunjungi pedagang asing dari Asia dan Eropa. Sangat disayangkan, setelah dikuasai oleh VOC benteng ini kemudian dihancurkan dan terendam oleh ombak pasang.
Somba Opu memiliki keunikan, yaitu didangun dengan mengunakan bata merah dan putih telur sebagai perekat pengganti semen. Di dalam benteng, terdapat bangunan rumah adat Sulawesi Selatan seperti rumah adat dari Suku Bugis, Makassar, Mandar dan Kajang. Terdapat sebuah meriam yang disebut “Baluwarang Agung” dengan panjang 9 meter dan berat 9.500 kg yang merupakan saksi sejarah bahwa bangunan ini adalah benteng yang memiliki pertahanan yang sangat baik. Benteng ini juga dilengkapi sebuah museum yang berisi benda-benda bersejarah peningalan kesultanan Kerajaan Gowa.
Pantai Losari
Wisata Kota Makassar, Kota Anging MamiriRasanya belum lengkap jalan-jalan ke Kota Makassar bila berkunjung ke Pantai Losari. Pantai dengan keindahan pemandangan matahari terbit dan terbenamnya ini, tertelak dibagian barat dan merupakan jantung Kota Makassar, adalah salah satu tujuan wisata utama di Kota Anging Mamiri. Sambil menikmati keindahan panorama matahari terbenam di pinggiran pantai, diiringi desiran anging mamiri yang berhembus lembut, pengunjung pun dapat menikmati masakan khas Makassar yaitu Pisang Epe dan ikan bakar yang masih terjaga kesegarannya.
Pada bagian selatan Pantai Losari terdapat sebuah anjungan dan sebuah kapal tradisional Bugis-Makassar yaitu “Phinisi” yang dijadikan restoran terapung dengan menu hidangan aneka makanan laut.
Kuliner Khas Makassar
Menikmati kulinernya, membuat kembali kepada kenangan sejarah Makassar yang merupakan kota pelabuhan tempat persinggahan bagi para pedagang dari Eropa, Cina, dan Arab sehingga mempengaruhi cita rasa makanan Makassar. Hal ini terjadi karena adanya perpaduan kultur budaya Eropa, Cina, dan Arab dengan suku-suku setempat. Jangan ditanya bagaimana cita rasa masakannya! Kuliner khas Makassar memiliki rasa yang unik dan berbeda dengan masakan Nusantara lainnya, karena kaya akan rasa, namun dapat dinikmati dan lekat dengan lidah semua orang.sop konro 300x300 Wisata Kota Makassar, Kota Anging Mamiri
Sebut saja Coto Makassar, yang merupakan makanan rakyat pada umumnya, namun menjadi hidangan utama istana pada jaman Kerajaan Gowa. Pengaruh makanan cina terlihat dalam penyajian Coto Makassar yang selalu disandingkan dengan sambal ‘Tao-Co’, yang telah masuk ke wilayah Makassar pada abad ke-16. Jangan Pupa untuk mencoba Pallu Basa, makanan yang terdiri dari daging pipi sapi lembut dan potongan jeroan yang disiram dengan kuah santan kental berwarna coklat dan sarat akan rempah-rempah, serta disajikan dengan kuning telur dan serbuk kelapa sangrai. Sudah pasti aromanya membuat lidah tak sabar untuk mencodanya.
Konro Bakar yang sudah danyak dikenal masyarakat luas menjadi salah satu menu andalan yang patut dicoba. Menikmati iga sapi bakar dengan bumbu kacang ini, membuat pengalaman kuliner menjadi bertambah kaya. Bagi Anda yang tidak menyukai iga bakar, konrojuga tersedia dalam pilihan sop.
Untuk mengakhiri perjalanan wisata sejarah dan kulier Kota Makassar, Es Pisang Ijo dapat menjadi pilihan sebagai hidangan penutup. Panasnya kota Makassar akan sirna oleh sejuknya pisang yang disiram dengan sirup dan santan kental serta es serut ini.
Demikian sekilas tentang Wisata Kota Makassar yang mungkin bisa menjadi referensi jika anda ke Makassar.
Rating Artikel : 5 Jumlah Voting : 99 Orang
WISATA KOTA MAKASSAR KOTA ANGING MAMMIRI
Sejarah kota Makassar berawal di muara Sungai Tallo, sehingga kota ini terkenal dengan pelabuhan niaganya, tempat perdagangan rempah-rempah. Namun sejalan dengan waktu, terjadi pendangkalan Sungai Tallo yang membuat muaranya dipindahkan ke Sungai Jeneberang can selanjutnya menjadi pusat kegiatan kota Makassar hingga saat ini.
Berbagai peninggalan situs sejarah menjadi saksi bisu yang menggambarkan betapa Kota Makassar sangat berjaya pada masa kolonial, baik lalu lintas perdagangannya, pelayaran, maupun pemerintahan.
Berikut beberapa Wisata Kota Makassar yang dapat dikunjungi :
Benteng Fort Rotterdam
Tahun 1546, dibangunlah sebuah benteng oleh Raja Gowa ke-X di “ujung” wilayah pulau yang ditumbuhi danyak pohon “pandan” (kata pandan dilafalkan oleh Orang Makassar menjadi pandang), sehingga benteng tersebut dikenal dengan sebutan “Benteng Ujung Pandang”. Benteng ini memiliki keunikan dalam bentuk, yaitu apabila dilihat dari udara, akan menyerupai “penyu raksasa” yang sedang merayap ke Selat Makassar. Pada masa Kerajaan Gowa, dangunan ini memiliki fungsi hanya sebagai benteng pertahanan. Setelah Dangsa Belanda mengambil alih Benteng Ujung Pandang, melalui perjanjian Bungaya dengan Raja Gowa, benteng ini pun beralih fungsi tidak hanya sebagai benteng pertahanan, namun juga menjadi pusat pemerintahan dan perekonomian. Benteng ini kemudian diubah namanya oleh Gubernur Jenderal Cornelis Speelman menjadi Fort Rotterdam
Tak hanya sampai di situ saja, keunikan lain di dalam benteng ini adalah terdapat penggalan kitab sastra terpanjang di dunia yang dikenal dengan I La Galigo. Naskah tua ini disimpan di dalam Museum La Galigo. Kitab tersebut merupakan kumpulan karya sastra dan catatan hasil kebudayaan yang ditulis secara turun temurun dalam bahasa Lontarakan.
Benteng Sombu Opu
Selain Benteng Fort Roterdam, ada satu lagi benteng yang juga merupakan saksi sejarah kebesaran Kerajaan Gowa Benteng Somba Opu didirikan pada pertengahan abad ke-16 dan merupakan benteng utama kerajaan Gowa. Pemdangunan benteng ini terus berkemdang pesat sejalan dengan berkembengnya. Pelabuhan Somba Opu yang merupakan lokasi yang strategis. Benteng ini menjadi pusat perdagangan dan pelabuhan rempah-rempah yang ramai dikunjungi pedagang asing dari Asia dan Eropa. Sangat disayangkan, setelah dikuasai oleh VOC benteng ini kemudian dihancurkan dan terendam oleh ombak pasang.
Somba Opu memiliki keunikan, yaitu didangun dengan mengunakan bata merah dan putih telur sebagai perekat pengganti semen. Di dalam benteng, terdapat bangunan rumah adat Sulawesi Selatan seperti rumah adat dari Suku Bugis, Makassar, Mandar dan Kajang. Terdapat sebuah meriam yang disebut “Baluwarang Agung” dengan panjang 9 meter dan berat 9.500 kg yang merupakan saksi sejarah bahwa bangunan ini adalah benteng yang memiliki pertahanan yang sangat baik. Benteng ini juga dilengkapi sebuah museum yang berisi benda-benda bersejarah peningalan kesultanan Kerajaan Gowa.
Pantai Losari
Wisata Kota Makassar, Kota Anging MamiriRasanya belum lengkap jalan-jalan ke Kota Makassar bila berkunjung ke Pantai Losari. Pantai dengan keindahan pemandangan matahari terbit dan terbenamnya ini, tertelak dibagian barat dan merupakan jantung Kota Makassar, adalah salah satu tujuan wisata utama di Kota Anging Mamiri. Sambil menikmati keindahan panorama matahari terbenam di pinggiran pantai, diiringi desiran anging mamiri yang berhembus lembut, pengunjung pun dapat menikmati masakan khas Makassar yaitu Pisang Epe dan ikan bakar yang masih terjaga kesegarannya.
Pada bagian selatan Pantai Losari terdapat sebuah anjungan dan sebuah kapal tradisional Bugis-Makassar yaitu “Phinisi” yang dijadikan restoran terapung dengan menu hidangan aneka makanan laut.
Kuliner Khas Makassar
Menikmati kulinernya, membuat kembali kepada kenangan sejarah Makassar yang merupakan kota pelabuhan tempat persinggahan bagi para pedagang dari Eropa, Cina, dan Arab sehingga mempengaruhi cita rasa makanan Makassar. Hal ini terjadi karena adanya perpaduan kultur budaya Eropa, Cina, dan Arab dengan suku-suku setempat. Jangan ditanya bagaimana cita rasa masakannya! Kuliner khas Makassar memiliki rasa yang unik dan berbeda dengan masakan Nusantara lainnya, karena kaya akan rasa, namun dapat dinikmati dan lekat dengan lidah semua orang.sop konro 300x300 Wisata Kota Makassar, Kota Anging Mamiri
Sebut saja Coto Makassar, yang merupakan makanan rakyat pada umumnya, namun menjadi hidangan utama istana pada jaman Kerajaan Gowa. Pengaruh makanan cina terlihat dalam penyajian Coto Makassar yang selalu disandingkan dengan sambal ‘Tao-Co’, yang telah masuk ke wilayah Makassar pada abad ke-16. Jangan Pupa untuk mencoba Pallu Basa, makanan yang terdiri dari daging pipi sapi lembut dan potongan jeroan yang disiram dengan kuah santan kental berwarna coklat dan sarat akan rempah-rempah, serta disajikan dengan kuning telur dan serbuk kelapa sangrai. Sudah pasti aromanya membuat lidah tak sabar untuk mencodanya.
Konro Bakar yang sudah danyak dikenal masyarakat luas menjadi salah satu menu andalan yang patut dicoba. Menikmati iga sapi bakar dengan bumbu kacang ini, membuat pengalaman kuliner menjadi bertambah kaya. Bagi Anda yang tidak menyukai iga bakar, konrojuga tersedia dalam pilihan sop.
Untuk mengakhiri perjalanan wisata sejarah dan kulier Kota Makassar, Es Pisang Ijo dapat menjadi pilihan sebagai hidangan penutup. Panasnya kota Makassar akan sirna oleh sejuknya pisang yang disiram dengan sirup dan santan kental serta es serut ini.
Demikian sekilas tentang Wisata Kota Makassar yang mungkin bisa menjadi referensi jika anda ke Makassar.
Rating Artikel : 5 Jumlah Voting : 99 Orang